Bambu runcing lagi di”ongoti”
Sebagai satu-satunya kota pahlawan di dunia, Surabaya memiliki “simbol” kepahlawan… Ialah monumen bambu runcing yang berada di jalan PB Sudirman yang menjadi simbol tersebut. Monumen itu tepat di perempatan, deketnya TAIS Nasution, depannya Restoran…. apa ya aku kok lupa namanya, dan penanda jalan kalo mau ke PMI Jatim.
Beberapa minggu ini, bambu runcing sebanyak 3 buah itu tidak seperti biasanya. Semburan air mancur tidak lagi keluar dari dalam bambu. Maklum saja, bambu runcingnya lagi di”ongoti”. Ngerti artine di”ongoti”???
Kata ngo”ngoti” biasa dipake untuk menunjukkan kegiatan meruncingkan pensil kayu, supaya kalo dibuat nulis tidak terbentuk huruf yang tebel-tebel… Alat yang dipakai untuk ngo”ngoti” disebut dengan “ongotan”. Kalo lagi di toko alat tulis dan bilang, aku mau beli “ongotan”, penjualnya pasti tahu….
Nah, bayangkan kalo monumen bambu runcing yang cukup besar itu lagi di”ongoti” (lagi “diruncingkan”). Jangan dibayangkan, wah tambah seruncing apa jadinya ntar, tapi bayangkan ongotan apa yang akan dipakai??? 🙂 Penasaran… liat aja langsung ke Bambu Runcing….
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan