BLINK & THINK
Hari kamis yang lalu, saya jalan-jalan ke toko buku Gramedia yang baru buka di Royal Plasa. Maklum aja, waktu itu ada diskon sampai 30% untuk semua barang kecuali elektronik. Jadi saya pikir, saat itu adalah kesempatan yang pas untuk mborong buku. Ada beberapa buku yang sudah saya “inting-inting” untuk harus dibeli.
Ketika sudah sampai, saya agak kaget karena ternyata Gramedia Royal kecil banget kalo dibandingkan dengan yang di Delta ataupun TP. Dan sesuai dugaan, buku yang dijual pun tidak banyak yang menarik perhatian saya. Setelah keliling-keliling, hanya ada 2 buku yang menarik hati. Satu buku tentang Kristalisasi Keringatnya Tukul, dan satu lagi tentang THINK, lawannya BLINK.
Sekarang buku-buku itu lagi dalam proses baca, khususnya yang THINK. Saya penasaran sama buku itu karena di sampul bukunya, penulis mengatakan bahwa sekarang bukan saatnya untuk BLINK tetapi saatnya untuk… THINK. Padahal buku BLINK yang ditulis sama Malcolm sudah khatam saya baca, dan menarik sekali pembahasannya.
Malcolm mengatakan dalam bukunya, bahwa hanya butuh waktu 2-3 detik saja bagi kita untuk memutuskan sesuatu yang besar. Dia mencontohkan seorang pelatih tenis yang bisa menebak, fault atau tidaknya servis pemain hanya dengan melihat ayunan tangannya. Atau dengan kata lain, BLINK mengajak kita untuk mampu berpikir tanpa berpikir.
Hal demikian itu susah saya dapatkan ketika berada di bidang engineering, mengingat setiap solusi kasus harus didasarkan pada fakta dan data, bukan feeling. Padahal dalam beberapa kasus kehidupan, saya pun harus belajar untuk cepat berkesimpulan dan cepat bersikap, supaya tidak terkesan lambat dan ragu-ragu. Untuk itu, BLINK telah banyak membantu diri saya.
Kayaknya buku THINK tidak secara frontal menyerang BLINK, karena kalo baca bab satunya, penulis THINK cak Le Gault, menginginkan adanya keseimbangan antara BLINK dan THINK, bukan satu menggerus yang lain. Contoh-contoh kasus yang disampaikan pun menarik, dan banyak hikmah bisa dipetik dari buku ini.
Semoga saja ketika selesai membaca buku THINK, saya bisa memanfaatkan THINK dan BLINK dengan baik sehingga bisa tepat untuk memutuskan sesuatu, apakah itu yang membutuhkan kecepatan, ataupun yang butuh data dan fakta.
Dadi kepingin tuku bukune cak, pirang halaman ta kandele.
Btw … aku wis neng graha, kapan cak Alief sempat neng graha idhep-idhep dadi pengunjung neng stand-e teamku. Stand-e teamku neng panggung pas neng ngisore gambare pak SBY. Tak tunggu neng stand cak. Salam eksperimen ae cak.
alief: yang blink 316 halaman dan yang think 352 halaman, ntar jam 9 an saya tak ke graha deh…
alief: kayaknya memang ada batasan kasus deh cak, kapan harus pake blink dan kapan pake think…. Paling tidak untuk hipotesa awal kita bisa pakai intuisi dengan cara blink, dan kemudian dilanjutkan dengan berpikir kritis dan kreatif lewat think, supaya dihasilkan solusi yang komprehensif. Gitu ta? mohon pencerahannya…
saya memutuskan membeli sesuatu tapi menimbang² lama sekali.. akhirnya kebeli juga sih
perlu juga baca bukunya nih
alief: sampean kayak SBY laan? mau reshuffle aja butuh 6 bulan…. 🙂
kayaknya keren….
alief: judulnya memang keren cak Arul…. gak tau isinya… 🙂
Hmm.. Jadi pingin beli BLINK, besok cari ah. Asik ketoke berpikir tanpa berpikir. THINKnya belakangan aja.
alief: selamat berburu… 😀
Kenyataan mengajarkan juga kombinasi antara: Data, fakta dan blink (berdasarkan pengamatan sebelumnya)
Btw, murah endi karo Uranus, cak?
Saya kalo mudik mesti mampir Uranus mborong buku
alief: ya murah uranus cak, kan di uranus diskon 20% dibanding gramedia. Cak, kalo mudik coba juga mampir ke Toga Mas yang di DTC ataupun di Diponegoro, sama-sama diskon 20% tapi lebih ombo dan lebih lengkap dibanding Uranus.
cak, Toga Mas itu di DTC ta? Darmo Trade Center maksudnya? lha yg di diponegoro itu dimana?
mau segera berburu cak!
btw, lha nggak jadi ke taiwan tho?
saya lebih milih THINK! 🙂
Bukankah blink terjadi karena kebiasaan? jadi otomatis orang yang cepat mengambil keputusan itu orang yang sudah expert di bidangnya. everything coz in the right place. think and blink are in different condition, bukan saling meniadakan. just opinion, sorry if false
# peyek:
ya DTC itu Darmo Trade Center, di lt 5 kalo gak salah, pokok paling atas sendiri. Sedangkan kalo di Diponegoro, ada di deretannya Kebon Binatang cak, gak jauh kok, paling terpaut 3 atau 4 rumah saja dari kebon binatang. Selamat berburu 🙂
Ke Taiwan, insya allah jadi, sek nunggu kabar selanjute… 🙂
# alle:
silahkan milih yang manapun, gratis kok 🙂
Terang saja, saya sering ambil keputusan dengan hanya mngandalkan keyakinan saja…. bukanya dengan akta dan data…
ya harus diliat keadaan dulu . .pake think ato blink nya .. .
tapi sama lebih milih blink182 daripada think182
xixixiix
Pendaftaran Top Posts periode Mei-Juni 2007 telah dibuka. Silahkan daftarkan postingan Anda di http://muhshodiq.wordpress.com/2007/07/06/pendaftaran-top-posts-mei-juni-2007/
Blink is better, trust me……