Blog cak alief

Tak pernah berhenti berjuang…

Prestasi dan Budi Pekerti

Tema Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2011 adalah ”Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa”. Sebagai pilar kebangkitan bangsa, pendidikan karakter yang dimaksud paling tidak mencakup 2 makna. Pertama adalah karakter yang berarti santun, berbudi pekerti, berakhlak mulia, sebagaimana pada umumnya karakter dimaknai. Serta yang kedua, yang tidak kalah pentingnya adalah memaknai karakter sebagai rasa penasaran intelektual, ingin mengetahui lebih dalam, yang ujungnya melahirkan prestasi intelektual.

Kami kira itulah kurang lebih maksud dari sub tema Hardiknas tahun ini ”Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti”. Yang jika diartikan dalam konteks PPI Taiwan berarti ”Terkemuka dan Transparan”. Maksudnya adalah menjadikan terkemuka sebagai raihan prestasi, ataupun sebaliknya dengan prestasi maka menjadi terkemuka. Serta menjunjung nilai-nilai transparansi sebagai komponen utama budi pekerti dalam aktifitas PPI Taiwan.

Dalam konteks pribadi, berprestasi bisa dimaknai dengan banyak kejadian. Hasil riset yang mengalami kemajuan, hubungan yang lebih harmonis dengan Profesor, serta mempublish paper bisa masuk dalam prestasi. Ataupun juga yang lebih personal seperti berat badan akhirnya berkurang, anak lulus UN, ataupun istri hamil lagi… Artinya betapa banyak kejadian-kejadian kecil yang seringkali kita lupakan, bahkan dianggap tak berguna, namun sejatinya merupakan prestasi. Muantebkan hati dengan banyak mensyukuri prestasi-prestasi sederhana, maka akan menjadi batu loncatan dalam meraih prestasi yang lebih besar.

Karakter berprestasi bila dipadu dengan karakter budi pekerti merupakan kombinasi yang aduhai tiada tara nikmatnya. Bayangkan jika hasil ujian midterm yang kita dapat berasal dari kejujuran, bukan hasil contekan. Publikasi riset yang kita lakukan murni hasil kerja keras bukan jiplakan. Dan hubungan personal dengan teman ataupun Profesor lahir dari hati yang tulus, bukan hanya manis di permukaan. Kejujuran dan keikhlasan merupakan budi pekerti utama yang menjadi pijakan lahirnya budi pekerti yang lain. Rasanya dua hal itu sayang jika tak ada dalam diri kita.

Karakter dalam konteks pribadi akan menjadi kumpulan karakter yang menentukan karakter PPI Taiwan ke depan, yang itu bermakna karakter Indonesia nantinya. Jika saat ini, di sini, kita hiasi diri sendiri dengan karakter prestasi yang mengedepankan budi pekerti, maka di sana, di tempat Ibu pertiwi menunggu kita nanti, karakter itu pula yang muncul.

Sudah banyak contoh di negara Indonesia tercinta, jiwa-jiwa kering nan gersang tanpa karakter prestasi apalagi budi pekerti. Pena akan menghabiskan jutaan volume tinta untuk menuliskannnya dalam ribuan meter lembaran kertas. Toh juga buat apa menuliskannya… Lebih baik sibukkan diri dengan prestasi yang mungkin kita raih dan budi pekerti yang harus kita perbaiki. Maka insya allah, dengan ijin-Nya, di sana, saat waktu yang telah ditentukan, kita akan petik buah dari karakter yang kita tanam dan rawat sekarang.

Mari jadikan momentum Hardiknas tahun ini, untuk menjadi pribadi yang lebih beprestasi dan berbudi pekerti. Pribadi yang ”Berbakti untuk Ibu Pertiwi melalui Persatuan dan Prestasi”.

13 Mei 2011, Salam muanteb.

————————————————————————

CAKEP adalah tulisan saya di website dan milis PPI Taiwan. CAKEP merupakan kepanjangan dari Catatan Ketua PPI. Dalam beberapa hari ke depan, CAKEP akan saya muat ulang di Blog Cak Alief. Selain sebagai arsip, juga untuk merefresh apa yang saya tulis dalam satu tahun terakhir.

Iklan

Oktober 28, 2011 - Posted by | ke-hidup-an, ke-indonesia-an, ke-opini-an, ke-taiwan-an | , , , , , ,

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: