Satu Kata: MERDEKA
Selepas sholat taraweh, di pendopo RT yang tak terlalu luas itu, saya bergabung dalam canda tawa pengurus RT. Mereka sedang asyik membicarakan persiapan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Usia Ibu Pertiwi saat ini sudah 66 tahun ternyata. Beragam kegiatan mereka persiapkan, seperti nge-cat paving sepanjang gang, menghias pot bunga, masang bendera, umbul-umbul, serta banner untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
Pikiran saya kemudian melayang ke Taiwan, di sana kira-kira apa ya yang akan mahasiswa Indonesia berikan untuk 66 tahun kemerdekaan? Lewat tulisan ini, perkenankan saya berbagi cerita tentang dua “hadiah” yang dipersiapkan oleh PPI Taiwan.
“Mandiri Mengukir Prestasi”, itulah hadiah pertama dari PPI Taiwan untuk sebagian kecil rakyat Indonesia yang sedang mengadu nasib ke Taiwan sebagai Buruh Migran Indonesia. Hadiah berupa pembukaan layanan Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh Universitas Terbuka (PTTJJ-UT) yang saat ini sedang dalam tahap registrasi. Dengan segala keterbatasan maupun semangat besarnya, UT di Taiwan akan mulai bergulir bulan September 2011, ditandai dengan mulainya kelas pertama dan penandatangangan MoU antara KDEI dan UT Pusat, insya allah.
Lewat UT para BMI bisa bekerja sekaligus belajar. Mereka bisa menempuh perkuliahan tahap sarjana di saat libur kerja. Kuliahnya pun sebagian besar berupa online, memanfaatkan fasilitas internet. Jika semuanya lancar maka saat pulang dari Taiwan mereka tidak hanya membawa pundi-pundi rupiah, namun juga gelar sarjana. Informasi tentang UT Taiwan bisa diakses lewat link ini: http://ut-taiwan.org/?page_id=52
Tentu menjadi harapan bersama bahwa dengan adanya UT Taiwan maka kesempatan mengenyam pendidikan tinggi bisa juga dirasakan oleh BMI. Sehingga amanah pembukaan UUD 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sedikit-sedikit bisa kita bantu lewat program UT. Semoga perjuangan yang saat ini dilakukan rekan-rekan Badan Pelaksana UT Taiwan bisa mendatangkan hasil yang maksimal, tolong bantuan dan dukungan moral dari kita semua.
Sementara itu, “Baruna-Baruna Formosa” adalah hadiah kedua dari PPI Taiwan dalam menyambut 66 tahun kemerdekaan Indonesia. Hadiah ini berupa sebuah video dokumenter tentang kehidupan para ABK berwarganegara Indonesia yang merantau sampai Taiwan. Video dibuat atas kerjasama KDEI dan PPI Taiwan, serta sepenuhnya diproduksi oleh rekan-rekan di Lentera Ide.
Lewat video dokumenter itu, bidang tenaga kerja KDEI ingin membuka mata para pengambil kebijakan di Taiwan ataupun Indonesia tentang bagaimana kondisi para ABK sebenarnya. Mereka yang siang malam berlayar menangkap ikan, sementara gaji di bawah standart dan perlindungan asuransi pun tidak dapat. Padahal mereka ke Taiwan untuk mencari kehidupan yang lebih baik, dikarenakan melaut di Indonesia tidak lagi menguntungkan. Video yang mengambil gambar di Keelung, Yilan, dan Pingtung, serta melibatkan puluhan ABK dalam proses sutingnya, berusaha memotret semua keadaan itu. Sekaligus mengajak pemirsa untuk larut dalam suka duka mereka.
Semoga lewat “Baruna-Baruna Formosa” maka bagian lain dari pembukaan UUD 1945, melindungi segenap bangsa Indonesia, dapat segera dirasakan oleh para ABK tersebut. Tentu kita semua pantas berdoa untuk terwujudnya hal itu. Video dokumenternya sendiri akan segera dirilis oleh rekan-rekan di Lentera Ide, istilahnya coming soon 🙂 http://www.youtube.com/watch?v=2fzofirkq_A
Kedua hadiah itu pastinya tak akan semeriah pesta rakyat yang digelar di berbagai kota di Indonesia, ataupun tak akan sekhidmat upacara bendera oleh para pejabat negara. Sebaliknya, kedua hadiah itu juga bukanlah bentuk penyesalan mengapa merdeka belum juga dirasakan oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Kedua hadiah itu adalah contoh kecil buat kita, mahasiswa Indonesia, dalam memposisikan diri dan memaknai kata MERDEKA.
Semoga kedua hadiah sederhana itu dapat menginspirasi kita semua. Serta terus menggelorakan semangat mahasiswa Indonesia dalam setiap kesibukan dan peranannya. Bahwa MERDEKA itu adalah hak semua rakyat Indonesia. Dan untuk mewujudkannya tidak cukup hanya lewat seremoni apalagi keluhan. Bahwa MERDEKA itu perlu perjuangan bersama. Dan Ibu Pertiwi memanggil mahasiswa Indonesia untuk berada di garda terdepan dalam mewujudkannya. Dirgahayu Indonesia. MERDEKA!
17 Agustus 2011, Salam muanteb.
————————————————————————
CAKEP adalah tulisan saya di website dan milis PPI Taiwan. CAKEP merupakan kepanjangan dari Catatan Ketua PPI. Dalam beberapa hari ke depan, CAKEP akan saya muat ulang di Blog Cak Alief. Selain sebagai arsip, juga untuk merefresh apa yang saya tulis dalam satu tahun terakhir.
November 1, 2011 - Posted by alief | ke-indonesia-an, ke-taiwan-an | baruna, merdeka, ppi taiwan, universitas terbuka
Belum ada komentar.
Cak alief
Selamat datang di blog cak alief. Di blog ini sampean bisa membaca dan mendapatkan info tentang berbagai hal yang tidak spesifik.
Silahkan sampean tuliskan usulan, saran, kritikan, dan pencerahan ke setiap tulisan yang saya buat.
Saya adalah arek Suroboyo, lahir di Suroboyo, besar di Suroboyo, sekolah di Suroboyo dan sampai sekarang pun tercatat bekerja di Suroboyo. Kira-kira background itulah yang membuat blog ini dinamai blog cak alief.
Statistik Blog
- 539.095 hits
-
Tulisan Terakhir
- Ujian Itu Terasa Nyata
- Kuliah ND Flying Car Udacity
- Klarifikasi Sebelum Share Berita
- Menyemai Kreator Peradaban
- Marketing for Turnaround
- Mengejar Kejar Paket C untuk Taiwan
- Capaian Mahasiswa Universitas Terbuka di Taiwan
- Pemimpin yang Menjadi Diri Sendiri
- Pemimpin yang Apa Adanya
- Paper Kedua dan Riset Unknown
- TKI di Taiwan, Kuliah Saat Bekerja
-
Ikuti saya di Twitter
Kicauan Saya
Tinggalkan Balasan