Capaian Mahasiswa Universitas Terbuka di Taiwan
Berita gembira datang dari salah seorang mahasiswa semester 2 Universitas Terbuka di Taiwan. Beliau mendapatkan 2 perak dalam ajang “The Fourth World Cup Tai Chi Chuan Championship”. Yang kemudian membawa nama Indonesia sebagai juara umum 2 setelah Perancis, dari 20 negara yang mengirimkan delegasi.
Sebuah prestasi yang sangat membanggakan sekaligus mengharukan. Seorang TKI, yang umumnya dipandang sebelah mata dan sarat permasalahan. Ternyata mampu mengharumkan nama bangsa.
Teman-teman lainnya, juga tidak mau ketinggalan dalam menyalurkan potensinya. Diantara mereka ada yang membikin grup penari tradisional Indonesia. Di tengah kesibukan mereka dalam bekerja dan belajar, mereka sempatkan untuk berlatih. Mereka secara swadaya juga siapkan kostum dan make up yang diperlukan.
Lewat latihan yang tekun, kini mereka memetik hasilnya. Sudah beberapa kali mahasiswa UTT diundang untuk tampil dalam acara-acara panggung hiburan. Baik yang diadakan oleh organisasi Indonesia ataupun oleh penyelenggara lokal Taiwan. Undangan untuk mengisi acara pun masih terus berdatangan. Sebuah upaya pelestarian budaya bangsa yang nyata. Tidak hanya terbatas dalam kata.
Meskipun aktifitas di luar pekerjaan dan perkuliahan cukup padat. Namun mereka tetap tidak lupa untuk menjaga prestasi akademiknya. Indeks Prestasi mahasiswa UTT tidaklah mengecewakan. Diantara mereka bahkan ada yang punya IPK 3.5. Luar biasa sekali.
Memang tidak bisa dipungkiri ada juga beberapa mahasiswa yang nilainya kurang baik. Bahkan karena kesulitan membagi waktu antara pekerjaan dan belajar ada yang akhirnya memilih cuti.
Namun keberanian mereka untuk mencoba, tidak hanya berangan-angan, sungguh merupakan usaha yang tidak mudah. Karena ketika TKI yang tugas utamanya bekerja, berani mengambil keputusan untuk kuliah di UTT. Maka bisa dipastikan itu sudah melalui pergulatan pikiran yang sangat rumit. Ada berbagai pertimbangan: waktu, usia, majikan, biaya, teman, dan banyak hal lainnya. Tapi itu semua tidak membuat mereka ragu untuk melangkahkan kaki pertama.
Semangat berwirausaha juga dimiliki oleh sebagian mahasiswa UTT lainnya. Mereka memanfaatkan kuliah tatap muka di kelas untuk promosi makanan bercita rasa Indonesia. Lewat wall Facebook mereka juga menawarkan berbagai produk kecantikan dan kesehatan. Ada yang murni ingin mencari keuntungan. Tapi ada juga yang keuntungannya justru disumbangkan untuk yayasan yatim piatu BMI. Sungguh sangat mulia.
Yang tidak kalah membanggakan adalah kebiasaan berpikir kritis yang dimiliki mahasiswa UTT. Saya pribadi sangat suka dengan tipe mahasiswa yang seperti ini. Terlebih kalo prestasi akademiknya selalu terjaga di atas rata-rata. Karena memang seperti itulah seharusnya seorang mahasiswa. Kritis yang objektif dan resah saat melihat ketidakadilan dan penyimpangan.
Walaupun terkadang yang seringkali dikritisi adalah kakak-kakak pengurus UTT sendiri. Tapi itu merupakan sinyal awal yang membanggakan. Karena dari sifat kritis itu akan membuat seseorang sadar bahwa ada banyak masalah di sekitar kita. Yang selanjutnya akan mengantarkan pada tingkatan berpikir kreatif guna menuntaskan permasalahan yang ada.
Kalo setelah berpikir kritis tidak dilanjutkan dengan berpikir kreatif, maka yang terjadi adalah frustasi. Karena bisanya selalu ngeritik tapi saat ditanya apa solusinya, hanya diam membisu. Sebaliknya, hanyalah mimpi di siang bolong jika seseorang ingin berpikir kreatif tapi tak berani berpikir kritis. Karena bagaimana mungkin kreasi akan muncul jika selalu merasa nyaman dengan kondisi yang ada.
Jadi kesimpulannya: kritis penting, kreatif harus.
Semoga teman2 mahasiswa UTT yang luar biasa muanteb ini selalu dalam perlindungan Allah swt. Sehingga mampu untuk terus istiqomah dalam menghasilkan capaian-capaian yang lain. Persis seperti semboyan UTT, Mandiri Mengukir Prestasi.
Have a good day yah …
Terima kasih atas konten dan info yg menarik dan menginspirasi….thk u
thanks yaahh boss
kunjungan pagi di blog sobat
bagus juga nihhh blognya
http://goo.gl/1dPUwY
met siang gan……
super sekali artikelnya mas broott….
Mengispirasi sekali,,terima kasih..selain kulya di UUT ditaiwan ada gak tempat2 kursus?? Seperti kursus bahasa inggris, desain grafis dll ..