Profil Cak Alief di Majalah INTAI
Ini adalah profil cak alief dalam rubrik ku_INTAI di majalah INTAI, majalah berbahasa Indonesia di Taiwan. Awalnya saya dikontak oleh Canggih (mhs S2 di NCU, kontributor majalah INTAI), dia meminta kesediaan saya untuk dimuat dalam rubrik KU-INTAI ini. Kemudian proses selanjutnya saya ngirim beberapa foto dan ada jg foto yg dia ambil sendiri saat kami ketemu di KDEI. Dari obrolan lewat YM dan FB kemudian disusunlah jadwal kegiatan sehari-hariku. Dan yang muncul di majalah ini jelas berlebihan banget… 🙂 Diriku gak serutin dan sesibuk jadwal itu. Mungkin itu hanya terjadi sehari dalam setahun, hehehe… Btw, silahkan membaca jika berminat 🙂
Alief Wikarta di rubrik Ku-INTAI, Majalah INTAI edisi Desember 2011.
Selincah Fluid, Sekokoh Solid
Tiba-tiba frase sederhana di atas muncul dalam pikiranku, menyisihkan pikiran-pikiran laen yang didominasi oleh tugas riset, ngajar, dan kuliah. Frase sederhana itu seakan ingin mengambil tempat di akhir tahun 2010 ini. Seperti halnya frase “Pragmatis tanpa Idealisme adalah Semu” yang muncul di awal tahun 2007 lampau.
Kenapa harus fluid dan solid? Mungkin jawabnya karena mereka berdualah yang mengiringi diriku selama ini. Fluid mechanics adalah bidangku semasa menyelesikan Tugas Akhir S-1. Sedangkan Solid mechanics menjadi topik tesis S-2 ku dan riset S-3 saat ini pun masih terkait dengan solid mechanics.
Paper Pertama
Alhamdulillah paper pertamaku akhirnya muncul juga di science direct, tepatnya di jurnal Theoretical and Applied Fracture Mechanics (bisa diliat di sini). Namun paper itu akan termasuk di volume, issue, dan page berapa masih belum keliatan, karena si science direct memunculkan paper ini masih sebagai “accepted manuscript”. Btw, ada beberapa catatan menarik tentang paper pertamaku ini, begini ceritanya… 🙂